ZENOSPHERE

science, philosophy, and cultural menagerie

Triquetra dan Celtic Knot

Triquetra adalah motif ornamen yang berasal dari zaman besi di wilayah Eropa Tengah/Barat. Bentuknya sendiri cukup unik. Sekilas seperti daun berhelai tiga, dan bisa digambar dengan sekali tarik.

triquetra

(via Wikipedia)

Sebagaimana bisa dilihat, bentuknya menyerupai rotan yang dibengkokkan, menghasilkan bentuk simpul yang artistik. Sebenarnya memang itu disengaja. Triquetra adalah bentuk sederhana dari seni ornamen yang lebih kompleks bernama Celtic Knot (“simpul Celtic”). Dinamai seperti itu karena — kalau gambar Celtic Knot ditelusuri — bentuknya seperti simpul-bersimpul yang ujungnya bersambung. 😀

Mengenai asal-mulanya sendiri sebenarnya cukup unik. Di awal tadi disebut bahwa asal motif Triquetra dari Eropa Tengah/Barat. Meskipun begitu, saya juga menyebut bahwa Triquetra bagian dari budaya Celtic (Irlandia-Skotlandia). Pembaca yang awas geografi pasti paham ada yang aneh — dua wilayah itu aslinya terpisah jauh! 😕

ancient vs modern celtic (map)

Peta wilayah Celtic kuno dan modern

Tentunya timbul pertanyaan, kenapa bisa begitu?

Itu karena suku budaya Celtic aslinya bukan berasal dari Irlandia, melainkan Eropa Tengah (sekitar sungai Rhine & Danube). Oleh karena itu mereka sempat mengasimilasi produk kebudayaan suku-suku wilayah tersebut. Hanya saja, dari Eropa Tengah, suku Celtic kemudian melakukan ekspansi. Sedemikian hingga pada tahun 275 SM kekuasaannya sampai daerah Gaul (Prancis) di Eropa Barat.[1][2]

Sayangnya, di tengah ekspansi Celtic tersebut, muncul sebuah problem. Peradaban Romawi Kuno sedang berkembang dan melakukan agresi. Romawi kemudian bergerak menguasai Eropa — sedemikian hingga kaum Celtic jadi tergusur. Yang di Timur terdesak sampai Anatolia (Turki). Sementara itu, yang di Barat terdorong makin ke ujung — memasuki Kepulauan Britania dan akhirnya Irlandia.

Belakangan Romawi merangsek lebih jauh; masuk Britania dan menguasai Inggris. Akan tetapi mereka berhenti sampai di situ — tidak lagi melakukan ekspansi. Sebagai akibatnya suku Celtic jadi mendapat ruang untuk bernafas.

Oleh karena itulah, di masa kini, kita mengenal negara-negara Celtic sebagai yang berbatasan dengan Inggris. 😀 Sebagai contoh Skotlandia dan Wales. Adapun yang terdorong masuk ke pulau Irlandia akhirnya mendirikan negara baru tersendiri.

celtic-roman-territory

Kira-kira pembagian wilayahnya seperti ini

(map courtesy of ResourcesForHistory.com)

Kurang lebih begitu sebabnya kenapa kesenian Eropa Tengah bisa masuk wilayah “Celtic” yang kita kenal. Sekarang, kita akan kembali ke topik tentang Triquetra. 😉

 
Ada apa di balik Triquetra?
 

Di atas tadi telah disebut bahwa bentuk Triquetra mirip daun berhelai tiga. Hanya saja dia digambarkan berbentuk simpul tanpa putus. Mengapa desainnya seperti itu?

Mengenai maknanya di budaya Pra-Kristen sendiri tidak ada yang tahu. Beberapa ilmuwan menduga sekadar untuk ornamen/dekorasi.[3] Meskipun begitu, sesudah masuknya agama Kristen, Triquetra kemudian mendapat makna baru. Hal ini dikisahkan lewat legenda Santo Patrick — misionaris Katolik yang mengkristenkan penduduk Irlandia.

Syahdan, ketika ditanya penduduk tentang Trinitas, Santo Patrick mengambil daun clover berhelai tiga dan menunjukkan pada khalayak. Dengan daun tersebut Patrick mengatakan: sebagaimana selembar daun dapat berhelai tiga, begitu pula hakikatnya Trinitas. Tiga persona Tuhan Kristen sekilas berbeda — tetapi pada pangkalnya adalah satu. Penjelasan ini kemudian jadi populer di masyarakat.

shamrock-triquetra

Bisa ditebak, orang kemudian jadi memaknai Triquetra dengan cara demikian. Karena bentuknya analog dengan clover maka jadi perlambang spiritualitas. Lebih jauh lagi: tarikan garisnya tidak-putus jadi disamakan dengan konsep keabadian. Benar-benar proses yang menarik! 🙂

Adapun di luar Kristen, beberapa kaum Neopagan menerjemahkan Triquetra dengan caranya sendiri. Ada yang menganggapnya simbol alam; siklus lahir-hidup-mati; atau lain sebagainya. Satu hal yang jelas: bagaimanapun cara memaknainya, Triquetra selalu melambangkan tiga elemen yang sebenarnya satu.

 
Celtic Knot: Dari Sederhana Sampai Kompleks
 

Nah, seiring dengan makin populernya budaya Celtic di media massa, Triquetra (dan Celtic Knot) kemudian jadi ikut populer. Mereka kemudian mulai masuk dunia hiburan yang lebih mainstream. Sebagai contoh….

charmed title screen

Ada yang ingat? :mrgreen:

(via Wikipedia)

Kepopuleran musik Celtic — utamanya yang berbau new age seperti Enya — juga ikut memperkenalkan Celtic Knot ke masyarakat. Banyak album musik Celtic yang ilustrasinya melibatkan ornamen simpul-bersimpul. Bentuknya bukan lagi sederhana, melainkan kompleks dan mengisi ruang.

Rogha - The Best of Clannad (album cover)

Penerapan Celtic Knot di cover album band Irlandia, Clannad

Adapun pemanfaatan Celtic Knot yang paling epic terdapat di sebuah kitab Injil abad pertengahan. Alkitab ini disebut Book of Kells dan dilengkapi dekorasi yang kompleks. Buku yang sangat menarik, sebab — biarpun isinya tentang agama Kristen — ilustrasi dan hiasannya sangat bersifat etnik. Boleh dibilang bukti percampuran dua budaya secara elegan. 🙂

kells1kells2kells3

I want one copy! XD

(klik untuk sumber + ukuran besar di Wikimedia Commons)

***

Barangkali kalau boleh dibilang, motif Celtic Knot di Irlandia/Skotlandia ibaratnya Batik/Songket/Ulos kalau di Indonesia sini. Motif etnik yang dihasilkan amat khas untuk mengisi ruang. Hanya saja, berbeda dengan motif Batik/Songket/Ulos, Celtic Knot juga diterapkan pada seni tiga dimensi. Sebagai contoh di antaranya salib, batu nisan, dan perhiasan.

Saya sendiri senang melihat Celtic Knot karena keunikannya. Biarpun dua dimensi, tapi kalau diperhatikan, silang-silangannya bersifat kontinu. Seolah dibentuk dari satu rotan yang panjaaaang sekali. Biarpun dibentuk aneh-aneh tapi ternyata dasarnya satu. There is something intriguing about that. 😛

Walaupun tentunya mesti dicatat bahwa ini selera pribadi. Hampir pasti orang lain punya pendapat yang berbeda. Tapi itu cerita lain untuk saat ini… 😆

 

 
——

Referensi:

 
[1] ^ Ellis, P.B. 2003. A Brief History of the Celts. London: Constable & Robinson

[2] ^ Harding, D.W. 2007. The Archaeology of Celtic Art. London: Routledge

[3] ^ Walker, S (2001). In Search of Meaning: Symbolism of Celtic Knotwork (part 4) (esai) (sebagaimana dimuat dalam “Dalriada Magazine”, 18 Januari 2001)

 
Bacaan Terkait:

4 responses to “Triquetra dan Celtic Knot

  1. jensen99 April 3, 2011 pukul 9:20 pm

    Seperti yin & yang menjadi lambang populer tentang keseimbangan dua unsur, triquetra juga jadi populer pada hal2 yang melibatkan tiga unsur. Kalo baca2 disini, variasi artinya banyak juga. 😕

    Kalo saya sih, simbol favorit saya tentu Magen David. Keknya tidak perlu lagi dijelaskan kenapa. :mrgreen:

    I want one copy! XD

    Ini serius? versi digitalnya bisa dipesan kan? 😀

  2. sora9n April 3, 2011 pukul 9:57 pm

    @ jensen99

    Seperti yin & yang menjadi lambang populer tentang keseimbangan dua unsur, triquetra juga jadi populer pada hal2 yang melibatkan tiga unsur. Kalo baca2 disini, variasi artinya banyak juga. 😕

    Yup, begitulah. Seperti ditulis di atas, cara memaknainya bermacam-macam. Kalau yang sok Wicca/Pagan zaman sekarang dianggapnya jadi simbol alam/dewa-dewi/dst; kalau Kristen jadi Trinitas. ^^v

    di sisi lain, versi Hollywood melambangkan tiga saudari

    Ini serius? versi digitalnya bisa dipesan kan? 😀

    Yee, kalau digital mah cari aja di Wikimedia. Maksud saya yang versi asli/padat, begitu. Kalau dipasang di pigura kan mantaf. :mrgreen:

    Biarpun saya bukan Kristen, tapi bisa menghargai keindahan seninya. Jadi terbuktilah saya ini orang yang toleran. (=3=) #eaa

  3. Helmi Maret 24, 2019 pukul 3:33 pm

    jadi logonya yomart (mini market) milik yogya, tapi di balikan 180′

Posting komentar. Apabila tidak muncul, ada kemungkinan tersaring filter spam. Harap tunggu pemilik blog untuk mengecek dan melepaskan.